Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah berhasil raih peringkat I Tenaga Kesehatan  Teladan (Nakesdan) Keperawatan Tingkat Jawa Tengah melalui inovasi DIA PERAWAT ANTIK, akronim dari Dokumentasi Asuhan kePERAWATAN elekTronIK. RSMS didapuk menjadi wakil Jawa Tengah menuju Kompetisi Tenaga Kesehatan Teladan Kementerian Kesehatan. Inovasi DIA PERAWAT ANTIK sebenarnya sudah RS Margono implementasikan sejak 2021 di inisiasi oleh SULISTIANINGSIH,M.Kep,Ns.,Sp.Kep.M.B. "Tahun ini Alhamdulillah, beliau dengan inovasi DIA PERAWAT ANTIK berhasil membawa RSMS mendapat peringkat I Nakesdan Keperawatan di Jawa Tengah. Proses selanjutnya mewakili Jawa Tengah maju ke kompetisi tingkat nasional Kemenkes” kata Pelaksana Tugas Direktur RSMS Purwokerto Dr. UNTUNG GUNARTO, SpS. MM disaat press release INOVASI DIA PERAWAT ANTIK di Aula  Direktur RSMS Purwokerto, Jumat.23/6.

Inovasi ini lahir dalam rangka mendukung program RSMS yaitu komitmen memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. “Masyarakat mempunyai hak untuk memdapatkan pelayanan prima. Untuk mendukung program tersebut seluruh Civitas Hospitalia termasuk tenaga keperawatan wajib memberikan pelayanan terbaik. Waktu pelayanan terhadap pasien menjadi prioritas tenaga perawat,  selain perawat juga memiliki kewajiban mendokumentasikan seluruh asuhan keperawatannya. Untuk itu kami mengembangkan  dokumentasi asuhan keperawatan secara elektronik”

Lebih lanjut, Dokter Untung mengatakan bahwa inovasi ini telah memberikan manfaat berupa efisinsi anggaran kertas karena tidak mencetak lagi lembar manual asuhan keperawatan, efisiensi waktu inputing asuhan keperawatan, memudahkan pencarian data, meningkatkan akurasi, dan tentunya berdampak pada peningkatan kepuasan pasien. Selain itu, kata dia, Inovasi DIA PERAWAT ANTIK telah menjaga integritas teman teman perawat. Output dari sistem ini, disamping dokumen elektronik asuhan keperawatan, juga berupa logbook perawat. Loogbook tersebut dapat digunakan sebagai bukti dukung elektronik Kinerja atau SKP yang sudah sesuai Permenpan RB No. 35 tahun 2019.

Ia mengatakan dalam waktu dekat aplikasi ini akan dikembangkan telekonsultasi. Dimana setelah pasien pulang maka pasien dapat berkomunikasi melalui telekonsultasi dengan perawat ruangan. Hal ini diharapkan memudahkan akses telekonsultasi dan dapat menurunkan readmission.