Jl. Dr. Gumbreg No.1 Purwokerto
  [email protected]
    (0281)632708

Chat

TEMU PELANGGAN HARI PENDENGARAN SEDUNIA

Posted on 04 Maret 2022 08:24:33


Hari Pendengaran Sedunia diperingati pada tanggal 3 Maret 2022 setiap tahunnya. Dalam rangka memperingati Hari Pendengaran Sedunia, RSUD Margono menyelenggarakan edukasi kesehatan kepada pengunjung poliklinik THT (Telinga, Hidung dan Tenggorokan). Tema yang diangkat pada tahun ini adalah “To Hear for Life, Listen with Care” (Mendengar seumur hidup, mendengarkan dengan hati-hati) dengan pembicara dr. Sekti Joko Islamanto, Sp.THT-KL. Hari Pendengaran Sedunia diperingati agar setiap orang menyadari pentingnya mendengarkan dengan aman sebagai sarana untuk menjaga pendengaran yang baik sepanjang hidup.

Berdasarkan data WHO, 466 juta orang di dunia mengalami gangguan pendengaran (6,1% dari total populasi di dunia) dengan sebaran 34 juta pada anak-anak dan 432 juta pada orang dewasa. Lebih dari 1 Miliar orang berusia 12 hingga 35 tahun berisiko mengalami gangguan pendengaran akibat terlalu lama dan berlebihan terpapar musik keras, hal ini dapat menyebabkan efek buruk bagi kesehatan fisik dan mental, pendidikan, serta prospek pekerjaan. Gangguan telinga/ pendengaran dapat dirasakan oleh seseorang pada salah satu atau kedua telinga. Tingkat penuruanan gangguan pendengaran terbagi menjadi ringan, sedang, sedang berat, dan sangat berat. Gangguan pendengaran dapat disebabkan oleh paparan suara keras? (seperti suara yang ditimbulkan dari alat), terbiasa memakai headset dengan intensitas waktu yang lama, dan kebiasaan membersihkan telinga menggunakan cotton bud, bulu ayam, batang rumput, serta korek api. Dampak gangguan pendengaran dapat menyebabkan sulit berkomunikasi, emosional, pada anak-anak dapat mempengaruhi nilai akademik serta dapat menyebabkan gangguan perkembangan wicara. Gangguan pendengaran bisa terjadi sejak lahir, adanya sumbatan pada telinga (kotoran pada telinga), congek, gangguan telinga akibat bising, serta tuli karena usia lanjut.

Tanda dan gejala orang dewasa yang mengalami gangguan pendengaran yaitu sering meminta seseorang untuk mengulang pembicaraan, telinga sering berdenging, sering mendengarkan musik, radio, televisi dengan suara yang tinggi, serta sulit menangkap pembicaraan. Sedangkan pada anak-anak adalah telinga mengeluarkan cairan, tidak merespon suara, tidak memahami apa yang orang lain katakana dengan benar, sering mengalami nyeri pada telinga atau adanya penyumbatan telinga, serta terlambat dalam berbicara. Tanpa kita sadari, paparan suara keras dapat menyebabkan gangguan pendengaran sementara, tetapi jika paparan terlalu lama atau berulang dapat menyebabkan kerusakan pendengaran secara permanen yang dapat mengakibatkan gangguan yang tidak dapat diperbaiki.

Banyak penyebab umum gangguan pendengaran dapat dicegah. Pencegahan yang dapat dilakukan seperti berikut:

  1. Balita diusahan tidak meminum susu botol sebelum bayi berumur 1 tahun untuk mengurangi terjadinya infeksi saluran napas.
  2. Ibu Hamil melakukan pemeriksaan secara teratur dan segera berobat apabila mengalami demam serta ruam merah pada kulit.
  3. Memperhatikan kebersihan telinga, disarankan untuk melakukan pemeriksaan telinga secara rutin dengan dokter spesialis THT, dan hindari membersihkan telinga menggunakan cotton bud, bulu ayam, batang rumput, serta korek api).
  4. Tidak meminum obat dalam jangka Panjang tanpa konsultasi dengan dokter.
  5. Disarankan menggunakan headset/ speaker di telinga dengan volume rendah (60% dari volume maksimal).
  6. Hindari menggunaan headset dari handphone yang sedang dilakukan pengisian baterai.
  7. Hindari makanan yang mengandung karsinogenik (makanan bakar, minuman bersoda, alkohol, serta makanan kaleng/ mengandung pengawet makanan).
  8. Hindari lingkungan/ alat yang menimbulkan bising lebih dari 100 dB (jika mungkin, menggunakan alat peredam bising)

Segera lakukan pemeriksaan telinga Anda dengan dokter spesialis THT jika mengalami gangguan pada telinga atau pendengaran, terutama ketika gangguan tersebut mengganggu kegiatan sehari-hari guna mendapatkan penanganan yang tepat untuk menghindari ketulian secara permanen.


Komentar Berita.

Belum ada komentar.

Pencarian Berita

Arsip Berita