Jl. Dr. Gumbreg No.1 Purwokerto
  [email protected]
    (0281)632708

Chat

Endoskopi


Ilmu Kedokteran dan Teknologi kedokteran yang berkembang pesat, telah menghasilkan prosedur diagnostik yang cepat dan tepat. Endoscopi merupakan salah satu teknik pelayanan canggih tersebut. Endoscopi ialah suatu alat yang digunakan untuk memeriksa organ dalam tubuh (khususnya saluran cerna) secara visual dengan membidik melalui alat tersebut / melihat melalui layar monitor,sehingga dapat dilihat sejelas-jelasnya setiap kelainan organ yang diperiksa. Pemeriksaan endoscopi ini merupakan salah satu sarana penunjang diagnostik yang cukup handal. Setelah ditemukannya endoscopi yang fleksibel / lentur (Flexible endoscope) perkembangan Gastroenterologi menjadi pesat dan bahkan alat tersebut dewasa ini dapat juga dipakai sebagai sarana terapeutik.

Dengan Dengan endoscopi seorang dokter dapat melihat langsung isi lumen saluran cerna termasuk saluran pankreas, kandung empedu beserta salurannya. Dengan melihat langsung keadaan dalam lumen tentu lebih banyak memberikan informasi dibandingkan dengan hasil yang diperoleh menggunakan cara tak langsung seperti menggunakan x-ray maupun scanning.

Untuk melakukan tindakan endoscopi diperlukan pengetahuan, pendidikan, pelatihan ketrampilan serta pengalaman yang cukup untuk mencapai kompetensi sertifikasi yang telah dtetapkan.Untuk dapat menguasai prosedur endoscopi diperlukan syarat-syarat dasar tertentu diantaranya adalah menjalani pendidikan / pelatihan dipusat yang dinyatakan berhak mendidik / melatih endoscopi. Sertifikasi endoscopi ini juga merupakan salah satu syarat untuk mencapai kompetensi sebagai Konsultan Gastroenterologi dan RSMS ssat ini sudah mempunyai Dokter Ahlinya.

Endoscopi ialah suatu tindakan yang memungkinan dokter untuk melihat kedalam saluran atau bagian dalam tubuh, melakukan proses pemeriksaan terhadap struktur internal dengan menggunakan suatu alat yang fleksibel. Secara harfiah Endoscopi artinya adalah melihat kedalam, yang dalam hal ini berarti melihat kedalam tubuh manusia untuk suatu alasan medis. Endoscopi adalah suatu alat yang menggunakan sistem fiberoptik dengan sistem pencahayaan yang memungkinkan visualisasi kedalam bagian tubuh tertentu.
Teknik Endoscopi dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu pemeriksaan dan Pengobatan. Pemeriksaan Saluran Cerna Bagian Atas disebut esofago Gastro Duodenoscopi (EGD) dan Saluran Cerna Bagian Bawah disebut kolonoscopi.

Endoskopi Saluran Cerna Atas

Dilakukan pada pasien dengan:

  • Perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA)
  • Dispepsia
  • Disfagia
  • Odinofagia
  • Nyeri Epigastrium Kronis
  • Kecurigaan Obsruksi Outlet
  • Survey Endoscopi curiga keganasan
  • Nyeri dada tak khas

Persiapan Pasien

  • "Informed Consent"
  • Puasa tidak makan tetapi dapat minum obat yang diperlukan, paling tidak 6 jam sebelum pemeriksaan.
  • Gigi palsu dan kacamata dilepas.

Perawatan Setelah Endoscopi

  • Pasien boleh makan dan minum setelah 1-2jam setelah endoscopi untuk menghindari tersedak
  • Bila pasien diberi obat penenang diobservasi diruang pemulihan sampai sadar
  • Pasien rawat jalan tidak boleh membawa kendaraan sendiri.
  • Bila dilakukan pengambilan sample jaringan dianjurkan makan makanan cair atau bubur saring selama beberapa waktu tergantung apa yang ditemuka dan berapa banyak biopsi dilakukan. Bila ada perdarahan pasien diminta menghubungi dokter.

Colonoscopy

Coloscopy merupakan sarana diagnostic yang penting dilakukan pada penyakit usus besar. Dengan pemeriksaan ini memungkinkan pengamatan seluruh colon,rectum serta ileum terminalis. Pengamatan ditujukan untuk mencari kelainan yang ada secara menyeluruh pada dinding, lumen serta isinya dan pergerakan saluran cerna. Dapat diamati pula adanya tekanan dari luar usus besar. Disamping prosedur pemeriksaan juga bisa dipakai sebagai prosedur pengobatan terhadap polip, dilatasi, mengambil benda asing serta tindakan lain.
Dilakukan pada pasien :

  • Hematemesis melena yang belum diketahui dengan jelas.
  • Hematoskesia
  • Penyakit inflamasi usus kronis hubungannya dengan survailen kanker kolorektal.
  • Diare kronis
  • Nyeri perut yang belum jelas penyebabnya
  • Evaluasi abnormalitas pada pemeriksaan barium enema.
  • Riwayat sindroma poliposis.
  • Survailen kanker,Colitis Ulseratif,Sindrom Poliposis.
  • Penelitian penyakit colon pada penderita tua & penurunan berat badan yang tak jelas penyebabnya.       
  • Terapeutik, polipektomi, perdarahan, mengambil benda asing, dekompensasi megakolon atau vovulus dan dilatasi stenosis.

Persiapan pemeriksaan colonoscopy

  • Makan bubur saring/sumsum tanpa santan sejak 2 hari sebelum tindakan Colonoscopy.
  • Minum air putih sebanyak 2-3 liter sehari, makanan lain tidak diperbolehkan.
  • Bila pasien susah buang air besar,diberikan sirup laxadin 3x1sendok makan atau minum laxadin 3x1 tablet.
  • Malam terakhir sebelum hari pemeriksaan colonoscopy, pasien makan bubur sumsum terakhir jam 19:00 setelah itu pasien puasa tetapi boleh minum.
  • Pada jam 20:00 diberikan garam inggris 30 gr dalam ½ gelas air hangat.
  • Usai minum garam inggris biasanya pasien akan sering BAB. Minum air putih yang banyak.
  • Pagi jam 05:00 saat sebelum colonoscopy, masukkan dulcolax supp 1 buah kedalam anus atau obat-obatan cair yang lain (misalnya : fosen, yal, dll) Jika pasien dirawat dilakukan klisma tinggi, tak diberikan dulcolax supp/obat laksan yang lain.

Pencarian Berita

Arsip Berita