Vaksinasi pada anak usia 6-11 tahun sudah mulai dijalankan. Tetapi informasi yang didapatkan oleh orangtua masih kurang serta masih banyak kabar hoaks yang beredar. Sehingga hal ini kerap membuat orangtua memiliki ketakutan untuk membiarkan buah hati mereka mendapatkan vaksinasi Covid-19. Padahal, penggunaan vaksin bertujuan untuk mengurangi dampak buruk dari infeksi virus yang terjadi. Anak berpotensi mengalami komplikasi berat, yaitu multisystem inflammatory syndrome in children associated with Covid-19 (sindrom peradangan multisistem pada anak) atau MIS-C. Anak juga berpotensi mengalami komplikasi long Covid-19 lainnya.
Anak-anak termasuk kelompok yang rentan terkena Covid-19. Dengan hadirnya varian baru Omicron akhir-akhir ini serta pemberlakuan sekolah tatap muka kewaspadaan untuk menjaga buah hati perlu ditingkatkan. Melihat kondisi saat ini pemberian vaksin terhadap anak penting untuk dilakukan. Penelitian tentang efikasi dan keamanan Sinovac terhadap anak anak menunjukan hasil yang baik. Beberapa manfaat vaksinasi pada anak diantaranya:
- Merangsang Sistem Kekebalan Tubuh : Vaksin yang terdiri dari berbagai produk biologi dan bagian dari virus yang sudah dilemahkan yang disuntikkan ke dalam manusia, akan merangsang timbulnya imun atau daya tahan tubuh seseorang.
- Mengurangi Risiko Penularan : Tubuh seseorang yang telah disuntikkan vaksin, akan merangsang antibodi untuk belajar dan mengenali virus yang telah dilemahkan tersebut. Dengan demikian, tubuh akan mengenai virus dan mengurang risiko terpapar.
- Mengurangi Dampak Berat dari Virus : Dengan kondisi kekebalan tubuh yang telah mengenali virus, maka jika sistem imun seseorang kalah dan kemudian terpapar, maka dampak atau gejala dari virus tersebut akan mengalami pelemahan.
- Mencapai Herd Immunity : Semakin banyak individu yang melakukan vaksin di sebuah daerah atau negara, maka Herd Immunity akan tercapai, sehingga meminimalisir risiko paparan dan mutasi dari virus Covid-19.
Apabila setelah vaksinasi ternyata anak-anak merasakan nyeri di tempat suntikan, maka itu juga termasuk kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang wajar selagi tidak membengkak, dan hilang dalam beberapa jam atau hari. Gejala KIPI tergolong dalam kategori ringan yang pada dasarnya masih bisa ditoleransi oleh tubuh, demam, nyeri sendi, nyeri otot, sakit kepala, mual dan muntah. Beberapa hal yang dilakukan oleh orangtua untuk meredakan gejala KIPI pada anak :
- Buat anak cukup istirahat
- Beri obat penurun panas jika diperlukan
- Konsumsi air putih yang cukup
- Jika terdapat rasa nyeri di bekas suntikan, usahakan tetap Gerakan tangan
- Jika nyeri, kompres lengan bekas suntikan
Dengan adanya informasi diatas, diharapkan masyarakat akan mendapatkan kesadaran bersama tentang penting nya melakukan vaksinasi di tengah pandemi yang melanda saat ini. Lindungi buah hati dari penularan Covid-19. Sebelum dan setelah vaksin, anak-anak tetap wajib menerapkan protokol kesehatan dengan ketat seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer, tidak berkerumunan, dan tidak bepergian jika tidak penting.
Komentar Berita.
Belum ada komentar.