RSUD MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO SEBAGAI RUMAH SAKIT PERTAMA MILIK PEMERINTAH DIJAWA TENGAH DAN JOGYAKARTA YANG MENGGUNAKAN RETROGRADE INTRARENAL SURGERY ( RIRS ) SEBAGAI PROSEDUR PENANGANAN PENDERITA BATU GINJAL
Posted on 29 Mei 2017 14:43:26
Secara keseluruhan, prevalensi batu ginjal sekitar 6-9% pada pria dan 3-4% pada wanita. Penelitian terbaru menunjukkan prevalensi dan insiden batu ginjal terus meningkat di seluruh dunia. Perubahan diet dan iklim memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan dan insiden batu ginjal.
Untuk mengatasi persoalan ini , berbagai teknik bedah urologi dapat dilakukan, salah satunya dengan RIRS. Untuk itu pada 20 mei 2017, bertepatan dengan hari kebangitan nasional menjadi tonggak bersejarah bagi RSMS khususnya bagian urologi, karena ditanggal ini bagian Urologi RSMS lakukan tindakan perdana pada kasus batu ginjal dengan menggunakan metode RIRS (Retrograd Intra Renal Surgery).
Peralatan yang baru datang diawal 2017 ini akan mempermudah bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan urologi yang semakin berkualitas. Masyarakat akan semaikin banyak mendapatkan alternatif tindakan pada kasus urologi, tidak hanya ESWL, Endouroogi maupun PCNL. Ketiga tindakan ini sudah sering dan lazim dilakukan dibagian Urologi RSMS.
Alat RIRS yang dimiliki RSMS merupakan alat canggih dengan type tertinggi di Indonesia, mampu mengatasi semua batu ginjal dengan semua ukuran sebab laser pada RIRS yang dimiliki oleh RSMS adalah yang 100 watt. Ini yang membandingkan dengan ESWL yang terbatas pada batu dengan ukuran kurang dari 1,5 cm.
Untuk lebih mengenalkan peralatan baru tersebut, dr. Tri Budiyanto, SpU selaku kepala Instalasi Bedah Sentral RSMS sekaligus juga dokter specialis urologi serta dari pihak manajeman Rumah sakit mendatangkan seorang dokter urologi yang lebih mengkhususkan diri pada tindakan RIRS yaitu dr. Boyke Soebhali, SpU dari RSUD A. Wahab Sjahranie, Samarinda. Dokter Boyke Soebhali, SpU merupakan dokter yang sangat ahli dalam bidang urologi karena beliau telah menyelesaikan berbagai pelatihan dibelahan dunia sehingga sangat pas untuk mengisi acara ini.
Sebelum kegiatan operasi dimulai, didahului dengan seminar dan Worksop yang diikuti oleh dokter dokter specialis Urologi dari wilayah Barlingmascakeb, Kebumen dan bahkan ada yang dari luar pulau Jawa. Kegiatan yang dihadiri sekitar 9 dokter urologi ini berlangsung cukup interaktif. Dokter Boyke dalam pemaparannya menyampaikan berbagai kelebihan dari metode RIRS , termasuk bagaimana mendayagunakan alat yang cukup canggih ini . Disamping untuk tindakan RIRS, peralatan ini juga dapat dimanfaatkan untuk tindakan lain diluar bidang urologi, seperti digestif, endoskopik maupun laparaskopik. Tidak hanya soal kelebihan, dokter yang murah senyum ini juga menyampaikan berbagai kesulitan dan hambatan dari penggunaan alat ini. Dengan penggunaan teknik yang baik disertai pemahaman peralatan yang cukup mumpuni, diharapkan alat yang tergolong mahal ini dapat mencapai batas waktu penggunaan yang lebih lama, mengingat sulitnya ketersedian suku cadang jika terjadi kerusakan alat, maka kehati hatian dan patuh pada petunjuk pabrikan diharapkan mampu menjadi solusi.
Apa sesungguhnya RIRS itu?
Retrograde Intrarena Surgery ( RIRS ) adalah sebuah prosedur, baik untuk diagnostic maupun operasi, hingga kedalam ginjal. Untuk prosedur ini, DOKTER TIDAK MEMERLUKAN SAYATAN, karena alat RIRS ( Telescope ) yang digunakan akan masuk melalui lubang alami tubuh ( Natural Orifice ). Pada alat RIRS ( Telesscope ) ini sudah dilengkap dengan working channel, sehingga instrumennya dapat masuk melalui portal yang sama dengan telescope.
Perkembangan teknologi dan tehnik operasi dalam dunia minimal invasive surgery, membuat tindakan operasi dilakukan tanpa membuat sayatan di tubuh pasien. Untuk melakukan tindakan operasi memanfaatkan lubang alami tubuh.
Dalam prosedur RIRS, alat RIRS ( Scope) dimasukkan melalui Urethra ( Lubang untuk berkemih ) kedalam kandung kemih ( Buli ), kemudian masuk ke ureter malaui lubang ureter, menuju bagian ginjal yang berfungsi untuk urine-collecting, telescope diarahkan secara mundur pada upper track hingga mencapai ginjal ( intrarenal ). RIRS memungkinkan dilakukan untuk membuang batu. Batu yang terlihat dapat dimanipulasi dengan dihancurkan sehingga dapat keluar dari saluran kemih.
Keuntungan dari RIRS dibanding tehnik operasi lain seperti pembedahan terbuka dengan sayatan maupun PCNL adalah meminimalkan rasa nyeri paska operasi dan pemulihan yang lebih cepat sehingga waktu tinggal dirumah sakitnya juga lebih pendek, dengan komplikasi yang lebih rendah dibanding tehnik operasi yang lain.
Apa yang membuat peralatan ini istimewa sehingga keberadaanya patut menjadi kebanggan tersendiri buat RSMS. RSUD Margono Soekarjo Purwoketo merupakan rumah sakit pertama milik pemerintah di propinsi jawa tengah dan propinsi jogyakarta yang menggunakan RIRS sebagai salah satu modalitas untuk Tata laksana batu ginjal.
Komentar Berita.
Yuli
12-10-2018 21:16:25Administrator
2018-10-25 09:56:50