Jl. Dr. Gumbreg No.1 Purwokerto
  [email protected]
    (0281)632708

Chat

PERINGATAN HARI AIR SEDUNIA TAHUN 2022

Posted on 22 Maret 2022 10:32:02


Setiap tanggal 22 Maret diperingati sebagai Hari Air Sedunia (World Water Day). Peringatan Hari Air sedunia merupakan salah satu upaya untuk menarik perhatian masyarakat mengenai pentingnya air bersih bagi kehidupan dan penyadaran pentingnya melindungi sumber daya air bersih secara berkelanjutan. Sehubungan dengan peringatan Hari Air Sedunia, RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo menyelenggarakan edukasi kepada pelanggan dengan pemateri Unik Pibriani, DCN dari Tim Green Hospital. Diharapkan setelah terselenggara edukasi kita semua dapat memahami sehingga menghargai betapa pentingnya air dan memanfaatkan sebaik mungkin dengan tidak membuang air secara sia-sia.

Hari air sedunia tahun 2022 mengusung tema “Groundwater – Making The Invisible Visible” (Air Tanah – Membuat Yang Tidak terlihat Menjadi Terlihat).  Maksud dari tema tersebut bahwa air tanah yang tidak terlihat oleh kita karena berada di dalam tanah tetapi dampaknya sangat besar bagi manusia dan terlihat dimana-mana jika terjadi kekeringan, Hampir semua air tawar yang digunakan oleh manusia berasal dari air tanah, hanya sebagian kecil yang berasal dari air laut yang diproses. Dengan perubahan keadaan geografi saat ini seperti penebangan hutan yang tidak terkendali, pembangunan tanpa memperhatikan adanya resapan air menjadi salah satu penyebab berkurangnya persediaan air tanah. Dilain hal manusia juga sering membuang air bersih secara sia-sia. Berikut merupakan dampak krisis air bersih :

  1. Timbul kelaparan baik bagi manusia maupun hewan
  2. Menurunnya standar kehidupan: rumah sakit, restoran, pertokoan, hotel dan semua bisnis pasti memerlukan air bersih untuk operasionalnya. Yang jika terjadi krisis air akan menghambat perekonomian semuanya.
  3. Hilangnya lahan basah yang berakibat hilangnya kemampuan alami untuk menahan air.
  4. Rusaknya ekosistem : ketika krisis air terjadi, maka hal yang paling mengerikan adalah manusia yang kehilangan tumbuhan, dan kematian pada satwa liar maupun hewan peliharaan. Selanjutnya, bencana ekologi menyebabkan kekurangan makanan dan kualitas hidup yang buruk.
  5. Munculnya berbagai macam penyakit : penyakit kulit, saluran pencernaan,dsb yang bisa menyebabkan kematian pula.

Menurut laporan Unicef pada taun 2022, Hampir 70 persen dari 20.000 sumber air minum rumah tangga yang diuji di Indonesia dalam sebuah studi baru tercemar limbah tinja. Hal tersebut menyebabkan penyebaran penyakit diare, yang merupakan penyebab utama kematian balita. Sejalan dengan studi yang dilakukan WHO tahun 2017, terdapat 1,7 juta anak yang meniggal akibat adanya pencemaran lingkungan. Selain itu, sebanyak 361.000 anak berusia di bawah 5 tahun yang meninggal akibat diare yang disebabkan oleh air yang tercemar. Oleh karena itu kita wajib menjaga ketersediaan air dengan cara :

  1. Menghemat penggunaan air, misalnya mematikan keran air saat sedang tidak digunakan.
  2. Menggunakan air secara bijaksana dalam jumlah cukup atau tidak berlebihan.
  3. Tidak mencemari sumber air. Dengan tidak membuang sampah serta limbah sembarangan ke sumber air atau ke tempat yang bisa mengalir ke sumber air.
  4. Menjaga lingkungan sekitar yang menjadi sumber air. Misalnya dengan menanam pohon yang akarnya bisa menahan air dalam tanah dan menjaga kebersihan tanah agar air tidak tercemar.

Mari kita bersama jaga air tanah agar di masa mendatang tidak terjadi kepunahan air tanah dan juga air bersih! Selamat Hari Air Sedunia.


Komentar Berita.

Belum ada komentar.

Pencarian Berita

Arsip Berita